Komunitas Perlebahan Indonesia (Indonesian Beekeepers Community)

Hi,

Brother and sister, beekeepers from Indonesia lets us join here, to sharing each other about beekeeping, bees, honey, pollination, and everything about bees here. My name is Michael, I take Agribusiness (Undergraduate), very interesting about beekeeping (well, I used that for my undergraduate thesis).

Hi,

Teman-teman, saudara-saudara sekalian peternak lebah, khususnya di Indonesia mari kita bersama-sama berkomunikasi dan saling bertukar informasi tentang perlebahan. Nama saya Michael, saya mengambil S1 Agribisnis, dengan ketertarikan bidang peternakan lebah madu.

Di dalam topic ini, saya akan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia

Merupakan seorang mahasiswa yang sangat gemar meneliti berbagai hal tentang lebah madu, saat ini memiliki beberapa koloni lebah madu dengan jenis Apis Mellifera, menggunakan kotak / hives dengan tipe Langstroth yang dimodifikasi. Saya juga memiliki sebuah Flow Hive Classic

Saya pribadi bukan seorang peternak lebah yang besar, namun saya pernah menangani sekitar 40 koloni dengan pengalaman lebih dr 2 tahun. Seorang mahasiswa dengan tertarikan mengenai penelitian di bidang lebah madu.

Bagi yang memang baru beternak lebah, ingin mengenal dan belajar lebih banyak mengenai lebah madu, mari kita saring bertukar informasi dan pengalaman di forum ini :slight_smile:

12 Likes

hai michael, bole gabung ya :slight_smile:

2 Likes

@eitozee boleh dong heheheh :wink:

1 Like

Halo semua,

Perkenalkan saya Ade, dari Jakarta. Saya pertama tertarik dengan lebah karena doyan madu, siapa yg ga suka kan? Sekarang madu jg sudah bagian dari diet saya setiap hari. Salah satu alasan lain kenapa saya tertarik karena salah satu orang terpintar yang pernah hidup bilang, jika suatu hari lebah punah, manusia pun akan punah. Dan sekarang lebah sudah masuk dalam binatang yang terancam punah. Saya sih yakin otak saya ga sepinter dia, jadi mending saya membantu dengan dengar kata2 dia saja dan mencoba jadikan dunia ini lebih baik.

Karena dasar saya adalah Keuangan & Entrepreneurship dan saya tidak ada pengalaman tentang lebah, sekolah pun tidak tentang pertanian atau lingkungan, tetapi saya peka terhadap topik ini dan membaca beberapa buku tentang ini.

Semoga bisa dapat bimbingan dari para pakar disini.

Saya juga akan membeli 1 Flow Hive, dan dari apa yang saya baca dari forum ini tentunya dari @michang ada spesies lebah yang spesifik yang cocok untuk Flow Hive ini.

:raised_hands: demi madu

2 Likes

Hi Ade
Akhirnya aga rame sedikit ni forum hehehehe

Awalnya saya juga seperti anda, tertarik di perlebahan karena pengen dapet madunya . . Apalagi begitu lihat Flow Hive bisa muter madu ngalir, spa sih yang ga mau dan ga suka? ditengah maraknya kasus madu palsu dan sebagainya.
Pada umumnya semua orang bisa menjadi peternak lebah madu, terkecuali mereka yang memiliki sensitivitas berlebihan atau sering alergi. Orang yang sering alergi, TIDAK DISARANKAN beternak lebah madu, karena yang namanya pelihara lebah pasti kesengat, wajib hukumnya itu … jangan kira pake Flow Hive pasti ga kesengat, itu sih . . Mimpi

Itulah kekurangan pendidikan di negara kita, khususnya mengenai intensifikasi pertanian dengan menggunakan lebah. Jangankan warga biasa, kami yang mempelajari pertanian secara khusus di sekolah pertanian saja, sangat kurang mendapat pelajaran tentang ini, ya mungkin dimasa yang akan datang bisa berubah :slight_smile:

Satu-satunya spesies yang dapat digunakan untuk Flow Hive, adalah spesies Apis Mellifera, sering dikenal sebagai lebah impor atau unggul di Indonesia

Di Indonesia lebah cuma digunkaan untuk menghasilkan madu, tak heran kondisi koloninya sangat mengenaskan. Tidak jarang yang berfokus pada madu, justru banyak ditemukan kasus madu palsu atau campuran. Di negara yang berfukus pada penyerbukan, hal tersebut tidak separah di negara kita, karena untuk melakukan penyerbukan dibutuhkan kondiisi koloni lebah yang kuat, tidak seperti untuk menghasilkan “madu” yang terkadang justru dipenuhi berbagai campuran.

Oke bagi anda sekalian yang baru ingin memelihara lebah, izinkan saya memberikan beberapa pertimbangan dan saran di forum ini kepada saudara sekalian.

Saya sering dengar teman2 atau orang lain, yang melihat saya juga ingin dan tertaruk pelihara lebah madu, buat madunya dong tentunya :slight_smile: Nah ini kasus paling banyak, dan mungkin alasan yang paling jujur dari masyarakat untuk pelihara lebah madu. Apalagi ketika anda sering pergi ke mall, dan lihat berapa banyak tu botol madu jejer di rak kusus madu, wah enak juga klo bisa poduksi sendiri, dapet madu banyak, asli, yaaa (secara operasional) juga murah kan? Kenapa enga?

Nah mungkin banyak dari kita termasuk tipe yang ini ya, klo begitu ada baiknya anda melihat beberapa hal yang harus dipertimbangkan berikut:

  1. Flow Hive bukan mesin penghasil madu, lebah madu lah yang menghasilkan madu
    Jangan kira pakai Flow Hive madu akan turun seperti air terjun, kenyataanya lebah madu membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan madu, ingat madu pada dasarnya adalah makanan lebah. Mereka akan prioritas memproduksi makananan untuk keluarganya. Klo kita sering liat video orang panen madu, khususnya di negara maju, koloni itu umunnya dipanen setelah dibiarkan / tidak dipanen selama satu tahun, hal tersebut sangat penting untuk menjaga kelangsungan koloni lebah. Maukah anda mengurungkan niat memanen koloni lebah yang anda miliki? setidak-tidaknya setengah tahun hingga satu tahun? :slight_smile:

  2. Wah pelihara lebah di Indonesia lebih enak ya? ga ada musim dingin? tanaman yang tersedia sangat beragam dan banyak? pasti lebah bakal bagus!
    Ini persepsi yang sangat salah, namun terus di dengun2 kan oleh pihak pemerintah, dan buku2 lebah yang tidak bertanggung jawab. Lebah madu mengkonsumsi madu dari nektar bunga, bukan mengkonsumsi tumbuhan itu sendiri, sangat berbeda antara keberagaman tanaman dan tanaman yang menghasilkan nektar dan pollen. Tanaman yang menghasilkan nektar dan pollen saja, sang lebah masih harus beradaptasi untuk dapat mengambil atau bahkan mengurai racun yang terdapat di tumbuhan tersebut.
    Untuk musim dingin? well, memang benar tidak ada musim dingin yang menyeramkan “30% loss di negara barat terjadi pada musim dingin”. Oh klo gitu aman ya pelihara lebah di sini? NEIN! Tidak! Musim dingin di barat, memang menyebabkan lebah tidak terbang, ratunya pun tidak bertelur (berhenti berterlur), hal tersebut karena suhu yang dingin. Di Indonesia, musim hujan memang membuat lebah cenderung tidak terbang, namun sang ratu terus bertelur. Hal tersebut mengakibatkan permintaan makan lebah, khususnya sebagai makanan untuk larva terus tinggi. Proses reproduksi lebah adalah hal yang berbahaya apabila tidak didukung dengan kondisi yang baik, karena selain bertujuan untuk mengganti lebah yang sudah tua, disaat inilah hama maupun virus lebah sering menyerang.

  3. Bro w sering denger ni, katanya ada parasit mematikan buat lebah gitu ya? yang klo kena lebahnya satu koloni bisa habis, itu bener kagak sih?
    Yup benar sekali, parasit tersebut bernama Varroa Mites, merupakan musuh lebah (alamiah) paling berbahaya sejauh ini, berkontribusi dalam menghancurkan populasi lebah di berbagai negara, dan menjadi alasan terbesar para peternak mulai menggunakan berbagai macam racun pertanian level yang luculnya sering dikenal sebagai insektisida (alias racun serangga). Loh kok pakai racun serangga di kandang serangga? Nah itulah salah satu kesulitan terbesar ternak lebah. “Gimana caranya bunuh serangga yang nempel di serangga” wkwkwkwk
    Varroa sendiri sebenarnya adalah parasit berbentuk tungau atau kutu yang khusus hidup di lebah madu, kasusnya emang ribet sih . . Saya coba kasih gambarannya ya :slight_smile:
    Bayangkan ada nyamuk yang sebesar tikus, yang didalamnya mengandung berbagai macam penyakit mulai dari tipes, malaria, dbd, zika, dan 20 virus lainnya. Itulah varroa, parasit yang mengandung lebih dari 20 virus yang berbeda, yang lebih dari sanggup untuk membunuh koloni lebah madu. Problem bertambah ruwet, ketika tidak ada orang yang mau sadar, bahwa varroa aslinya berasal dari Indonesia. Gimana susahnya? ya seperti pergi melawan setan, di bentengnya sendiri, alias neraka.

Penjelasan-penjelasan tersebut pada dasarnya hanya merupakan sedikit dari aspek teknis beternak lebah, belum termasuk ketika anda membeli koloni apakah ada kecurangan, kualitas koloni awal bagamana, dan sebagainya.

Setelah melihat penjelasan tersebut, silahkan direnungkan kembali niatnya?
Oh iya, saya tulis seperti ini, hanya ingin memberikan gambaran nyata bagaimana sih keadaan peternakan lebah, yang sebenarnya, supaya sebelum anda mencoba, anda telah lebih siap berhadapan dengan realita, bukan dunia fantasi lebah madu yang terlalu indah itu, seperti kata “orang” yang cuma cari duit :slight_smile:

1 Like

Thank you untuk infonya, sangat padat ya infonya, pasti dah banyak pengalaman di dunia madu dan lebah.

  1. No problem, cuman mikir mau bantu selamatkan dunia yang sudah mau kiamat ini sembari makan madu gratis, why not?

  2. Yang saya belum ketahui itu cara memproses madu, apakah seperti susu? Homogenized, pasteurized segala? Cara hitung content Manuka? Propolis? Etc.

3.Klo terlalu gampang mah ga seru atuh hahaha!

Jujur aja, semua org dimulai juga dari hobby, tidak menutup kemungkinan bs menghasilkan uang. Saya memang belum ada rencana untuk memulai bisnis madu karena tidak ada waktu untuk mulai, jadi untuk sementara ingin untuk hobby saja.

1 Like

Yuppp sama-sama, ane juga masih belajar kok . . klo dibandingin ma peneliti2 lebah top di luar negeri situ, atau peternak2 komersil ala negara barat, ya ga ada apa-apanya :stuck_out_tongue:

Hehehehehe jawabnyaa lumayan greget ni, baguslah klo begitu ditunggu actionya yooo

Wah itu macem2, tergantung si peternaknya ga bisa di samaratain, tapi nanti klo suka baca di forum2 lebah model gini bakal, nanti ada banyak warna warni kehidupan … biasanya yg skala kecil sukanya ga dipakein apa2 (alias se natural mungkin). Klo yang udah komersil +500, biasanya pake humidifier, klo ga dipanasin. Praktek2 gitu biasanya udh ga peduli mau rusak ato gmn yang ptg ngejar lama penyimpanan, & enzim diastase ttp oke :slight_smile: (Ya sisi gelapnya begitu)

Manuka itu madu impor bro, “ga bisa” di produksi di Indonesia, ya pada dasarnya kaya madu rambutan, madu kelengkeng, madu kopi, dll cuma nama tumbuhannya manuka gitu :slight_smile: Tumbuhan manuka sendiri banyak di New Zealand, jadi yang produksi pada disitu semua.

Propolis? itu biasanya di harvest terpisah sih, cuma emang ada trend dicampur2 sama madu, sekalipun klo udah ngomong propolis biasanya makenya udah lebah trigona, atau di indo suka dikenal klenceng (stingless bees), yang apis sih udh ag jrg digunain.

3 Tahun lalu, saya sama seperti ente bro, ya pesan saya siap2 di sengat klo serius :wink:

Waduh terlalu rendah hati lah… Apa lg saya di banding mereka? Modal saya cuman Google hahaha!

Jadi untuk produksi madu itu harus di controlled environment? Temperature, humidity etc? Perlu ruang khusus gt jg dong ya? Kirain tinggal buka keran lgsg minum…

Serius sih serius, yg dikhawatirkan bukan di sengat, tp waktu. Tuntutan kerja aja udah byk, gmn mau mulai sesuatu yg baru? Biar mulai jg saya perlu cari orang untuk bantuan karena mau fokus 100% dah ga mungkin untuk saya :stuck_out_tongue_closed_eyes:

Pada dasarnya sih iya, tapi kan mustahil kita bisa kontrol setidak2nya 3x3 km, jadi lebih tepatnya kita harus memilih lokasi yang sesuai dengan kebutuhan si lebah. Yaitu lokasi yang mampu menyediakan pakan baik berupa nectar, pollen, resin (untuk lebih bikin jd propolis), dan tentunya sumber air bersih (tidak tercemar limbah dll). - Ini buat lebahnya

Nah trus buat produksi madunya, klo mau spesifikasi tertentu memang lebih membutuhkan peralatan, perlengkapan, dan ruangan khusus. Kecuali mau madu yang natural atau mentah gitu, nah itu ga perlu banyak banyak syaratnya, tapi ati-ati klo terlalu ecer, bisa fermentasi :slight_smile:

Wkwkwkw pada dasarnya klo bisa 1 minggu sekali itu ok, justru lebah madu itu ga boleh terlalu sering dibuka . . maksimal 1x seminggu. Klo diluar ma orang baru buka 2 minggu sekali ato kadang kalau inget (maklum pelihara banyak).

5 TIPS BETERNAK LEBAH MADU BAGI PEMULA
Beternak lebah madu, bagi sebagian orang dianggap sebagai hobi yang aneh, yang hasilnya tidak seberapa. Benarkah demikian? Atau itu hanya masalah cara beternak lebah yang salah? nah saya mau coba membagikan tips secara khusus bagi mereka yang ingin memulai beternak lebah.

1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan berbagai hal yang harus diketahuan oleh seorang beekeeper. Anda merupakan orang yang paling bertanggung jawab dalam memelihara dan mengatur lebah yang anda budidayakan. Berikut adalah beberapa saran kami

  • Seringlah berdiskusi dengan peternak atau pembudidaya lebah lainnya
  • Bacalah banyak buku mengenai beternak lebah
  • Temukan pemandu atau pelatih yang baik dan sesuai

2. Lokasi
Lokasi adalah faktor yang sangat penting bagi budidaya lebah madu. Lebah madu memang tidak membutuhkan pakan atau minuman se-intensif hewan ternak lainnya, namun mereka sangat membutuhkan lokasi yang sesuai. Lokasi yang baik menjadi salah satu faktor terpenting dalam budidaya lebah madu. Berikut adalah beberapa saran kami

  • Kotak lebah menghadap ke arah timur (Matahari Terbit)
  • Dekat dengan sumber pakan (Nectar, pollen, air bersih untuk minum)
  • Lokasi penempatan kotak tidak terlalu lembab
  • Mudah anda jangkau
  • Izin dengan pihak terkait

3. Peralatan
Selama 2000 tahun, manusia mulai belajar untuk membudidayakan lebah madu. Selama itu juga, berbagai peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk membudidayakan lebah, turut ditemukan dan dikembangkan. Berikut beberapa peralatan mendasar yang diperlukan untuk budidaya lebah madu

  • Brood Box (Kotak anakan)
  • Super Box (Kotak madu)
  • Frames (Bingkai sarang)
  • Foundation (Pondansi sarang)
  • Queen Excluder (Sekat ratu)
  • Feeder (Tempat makan)
  • Inner Cover (Pelindung didalam)
  • Roof (Penutup)

4. Lebah
Kami menyarankan bagi masyarakat awam yang tertarik untuk membudidayakan lebah madu, untuk membeli dan memiliki setidaknya 2 koloni lebah madu. Hal tersebut agar pembudidaya dapat membandingkan koloni yang satu dengan koloni lainnya, dan meningkatkan pengalaman.

5. Persiapan

  • Pastikan peralatan dan perlengkapan yang anda gunakan, telah dirakit dengan baik dan masih layak pakai
  • Siapkan standar besi atau kayu, untuk menopang koloni koloni lebah anda
  • Tentukan apakah anda mau menggunakan air atau asap? Jika menggunakan asap, seringlah berlatih menyalakannya
  • Jangan terlalu sering membuka dan melihat koloni lebah anda, karena hal ini justru akan menghambat perkembangan koloni. Periksalah koloni lebah anda maksimal 1 minggu sekali.
1 Like

Halo Bro michang,

Thx uda sharing pengalamannya dan tips2 bagi pemula, ini sy mau coba juga unt beternak lebah pake flow hive di kebun saya nih, cuman setelah saya baca tips beternak lebah madu bagi pemula saya ada beberapa pertanyaan:

  1. Untuk spesies Apis Millifera apa sudah bisa di beradaptasi di indonesia atau cuman bisa di luar?

  2. Bisa kasih tips unt penebaran lebah waktu pertama kali masuk?

  3. Ada tidak kasus dimana lebah tidak betah di flow hive?

  4. Perawatan rutin apa saja yg perlu kita perhatikan?

  5. Untuk peralatan budiaya seperti broodbox, superbox, feeder apa sudah langsung tersedia ketika kita membeli flow hive?

  6. Untuk penebaran pertama apa kita harus menunggu setelah beberapa jangka waktu baru bisa di ambil madunya?

Hi desmon :slight_smile:
Wah penghuninya nambah satu lagi akhirnya . . .

Wah bagus tu bisa saling share klo beneran kejadian hehehehe :slight_smile:

Nah ini pertanyaanya agak panjang untuk dijelaskan, tergantung bagaimana pemahaman kita semua disini :slight_smile:
Kata “beradaptasi” bisa dimengerti sebagai suatu spesies yang hidup dari iklim tertentu bisa menyesuaikan untuk hidup di iklim lainnya, dan kalau ini yang ditanya secara kasar memang jawabannya iya. Kasus ini seringkali dikenal dengan sebutan spesies “introduce”, atau spesies yang diperkenalkan ke tempat yang baru. Hal tersebut didukung dengan berbagai fakta dimana lebah2 mellifera banyak dibudidayakan oleh para peternak lebah. “Wah berarti bisa beradaptasi ya klo gitu?”

Nah apabila “beradaptasi” tersebut dimengerti secara mampu hidup di iklim lainnya, tanpa campur tangan manusia sama sekali (domestikasi / diternakkan, berubah menjadi liar di alam bebas), saya rasa kita masih harus menunggu waktu lebih lama lagi. Kondisi di Indonesia, mungkin dapat dikatakan kurang mendukung bagi budidaya lebah madu jenis mellifera dibandingkan dengan di tempat asalnya, atau di negara-negara maju (yang terus memberikan subsidi bagi perlebahan hingga puluhan juta dolar per tahunnya).
Mengapa?

  1. Karena di Indonesia kita punya spesies lebah lokal, khususnya dari A. dorseta (Hutan), maupun yang lebih umum seperti A. cerana maupun A florea. Disini pasti menyebabkan terjadinya persaingan pakan secara lokal atau wilayah dengan lebah jenis lainnya.
  2. Mites, khususnya varroa kutu berwarna merah sebesar titik pulpen yang ajaibnya mampu menelan satu koloni utuh dalam waktu singkat. Kutu ini berasal dari Indonesia, tepatnya dari Jawa :slight_smile:
    Artinya klo memang serius pelihara di sini, ya seperti pasien di rumah sakit yang pake alat bantu pernapasan, yang klo diambil alat bantunya, sebentar KO. Bedanya klo untuk lebah kita tergantung sma obatnya, buat bunuh si kutu tanpa bunuh lebahnya. "Hmnnn fakta tak seindah tulisan buku ya ternyata … "

Pada dasarnya yang namanya pelihara lebah, kita perlu menyediakan tambahan supply / stimulant khususnya berupa air gula, kenapa perlu? karena mereka para lebah perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Berapa lama? Tergantung, sangat bervariasi, dan banyak faktor yang berpengaruh. Aturan umumnya, saya menyarankan setidaknya satu minggu, minggu berikutnya kita lihat bagaimana kondisi koloninya. Nah pada dasarnya yang dilihat adalah “Supply & Demand” koloni dari lingkungan sekitar, dimana supply (nektar & pollen, khususnya pollen) harus dipastikan ada. Apabila bermasalah usahakan pindah lokasi ato siap siap kotak lebah jadi tempat nanem tanaman :stuck_out_tongue: . Next, untuk pemeliharaan saya sarankan perhatikan “Kutu / varroa”. Anda bisa mengendalikannya, anda lolos 80% masalah lebah madu mellifera (20% paling cuma sisa pestisida, dll). Gimana caranya bro? gunakan berbagai macam obat, jangan pernah cuma satu macam. Kenapa? klo pake 1 macam anda bukan budidaya lebah namanya, tapi budidaya kutu super, yang udah bermutasi trus tahan obat lagi.
Sisanya sih udah faktor2 minor klo bisa urus 2 hal itu.

Ada, itu umumnya disebabkan si koloni lebah tsb memang blum cukup kuat jadi ngasih flow ya kaya anda bangun kos-kosan, 10 kamar (5 bawah, 5 atas), eh yang mau ngekos cuma 3 orang, pesen bawah semua lagi. Ya klo yang bawah aja ga penuh, yang atas pasti lebih kosong. Nah klo untuk koloni yang udah kuat, biasanya mulai jalan-jalan ke atas ga jelas, dalam jumlah lumayan banyak, mereka ada yang otomatis lapisin plastik flow pake lilin lebah, ada juga yang mesti dipancing dengan plastik flow diolesin lilin lebah.

Klo mau liat apa aja yg didapet, itu isinya ya begini
Flow Hive (full set): Worth the wait! Unboxing Joy - #2 by Woodside_Beehive
Broodbox dapet, superbox dapet, atap, queen excluder, dll. Yang jelas feeder tidak termasuk dari paket Flow Hive, mesti beli atau bikin sendiri.

Orang barat yang tinggal di tempat, dimana lebah mellifera berasal selalu klo ditanya ini akan jawab, jangan panen di tahun pertama, biar si lebah hidup dengan baik baik dan lewat musim dingin, klo dia udah bisa masuk ke tahun ke 2 baru boleh di panen. Dengan mengutip ini, saya bukan menyuru anda untuk melakukan 100% spt yg mrk katakan, anda boleh memanen di tahun awal juga. Yang perlu diingat dalam ternak lebah, khususnya untuk menghasilkan madu = anda sedang memperebutkan madu dari koloni lebah, yang pada dasarnya adalah cadangan makanan bagi para lebah. Klo anda mengambil terlalu banyak, dan kemampuan koloni lebah tidak cukup untuk menggantinya, anda mendatangkan bencana kelaparan mendadak bagi koloni tsb. Anda memang dapat menggatinya dengan gula, tapi ya klo anda terus lakukan itu lama-lama yang anda minum air gula, bukan madu :slight_smile:
Untuk waktu panen, apabila semua kondisi mendukung atau dalam kondisi terbaiknya adalah 3 bulan setelah anda letakkan kotak ke tempat anda, tapi tidak jarang fakta berkata lain. Kenapa saya katakan terbaiknya 3 bulan? karena siklus hidup si lebah pekerja dari telur hingga keluar jadi lebah madu adalah 21 hari, setelah lahir akan jadi tambahan massa atau pekerja bagi koloni, yang klo udah dewasa bisa pergi cari nektar & pollen, nah boleh atau tidaknya anda panen tergantung khususnya pada 3 siklus awal tersebut. Klo lebah-lebah tersebut memang mampu menjalankan tugasnya dengan baik, dan kondisi lingkungan mendukung ya anda bisa panen, klo tidak cobalah untuk bersabar :slight_smile:

Mas ade sy dr jambi,indonesiacsalam kenal sy mulai merintis u berternak lebah ayo sama2 kt bangun indonesia😊

1 Like

Amin, semoga kita semua bisa sukses dengan ternak lebah dan membangun komunitas ini untuk negara kita.

Salam sukses semua!

1 Like

Hi para sesepuh.
gw newbie baru tertarik dengan dunia perlebahan karna liet sistem flow hive tentunya.
gw ada kebun jagung.
sekitar kebun gw sih banyak tanaman karet
kira2 cocok ga yah buat ternak lebah?
kalo mau beli bibit apis mellifera di indo dmn?
gw baca2 dari postingan sebelumnya, jadi madunya panen sekali setahun ya? atau pas ngecek madunya penuh berarti boleh panen?
untuk flow hive kan kayunya macem2. ngaruh ga ke lebahnya?
kalo bikin box sendiri pake kayu2 lokal bisa ga?
menurut ko michang kan susah ternak apis mellifera, tapi mungkin ga?
kalo di sengat katanya bisa fatal/mati? bener ya?
maaf banyak nanya. masih baru jadi banyak bingung.

1 Like

Hi, @Andy_Alexander

Makin penuh anggota aja ni forum, sepertinya kedepannya saya mesti aga rajin posting guide2 ternak lebah yang lebih praktis ya? hehehehe

Wah latar belakangnya sama kaya w aja ni, oke w jawab dari atas kebawah deh :slight_smile:

Kebun Jagung = Pollen
Kebun karet = Nektar

Secara umum, ini kombinasi yang sebenernya udah mantep bro, tapi ya harus dilihat juga berapa luas kebunnya dibandingin dengan jumlah koloni lebahnya klo bener mau skala ternak (bukan hobby). Gimana manajemen perkebunan jagungnya, apakah konvensial (menggunakan pupuk kimia, dan pestisida (baik sistemik, maupun yg semprot)? karena rata-rata masalah ternak lebah di perkebunan itu paling besarnya memang ini sih … trus sisanya paling hewan predatornya kaya capung, dan sejenisnya.

Dari jambi ya bro? hmnnn … saya saranin nanya nanya yang dari sumtra dlu ya bro, klo emang ga ada bru cari di peternak di pulau jawa. Disini saya mengaris bawahi pentingnya lebah yang sudah beradaptasi dengan lingkungan setempat, dibandingkan klo ambil dr tempat lain yang mesti nyesuaian diri dlu. Setau saya di sumtra sdr juga sudah ada.

Klo panen produk lebah itu relatif, yang w tulis di atas itu maksudnya “baiknnya begini”, tapi kan bisa disesuaikan dengan kondisi. Klo ditaruk trus bagusnya minta ampun, ya 3 bulan aja juga udah boleh panen. Disini yang penting adalah si koloni mesti udah mapan dan beradaptasi dengan lingkungna sekitar, baru kita bisa panen, pecah koloni, dan sebagainya. Ya kaya kita aja bro, jadi warga negara . . klo belum apa-apa, ngasilin duit aja terbatas, eh diisuru bayar pajak tinggi,kan bisa tambah sengsara.

Kayu apa aja sih pada dasarnya ga terlalu penting ya, klo bro suka searching di internet (luar), nanti bkl sering denger kayu pinus, atau yang paling terkenal sekarang cedar. Knp flow pake cedar krn kayu tersebut memang berkualitas, ringan, cukup kuat, dan keliatan bagus alias mahal, (+sedikit wangi), nah jadi pas banget ini buat kalangan hobbies yg cm mau ternak koloni dengan hitungan jari. Klo emang mau ternak, masalah kayu itu terserah peternaknya, yang penting bisa buat tinggal si lebah dan ga terlalu gampang rusak atau lapuk. Klo kena air hujan dikit aja tembus ya sebaiknya jangan digunakan. W juga bikin sendiri, nah desainnya kayunya spt PxLxT ikutin si flow, klo desainnya indonesia emang rada kecil, kurang terstandar.

Klo disengat 10.000an ekor ya mau orang tahan banting, limbad, kopral bagyo, john cena, bahkan chuck noris sekalipun sangat mungkin mati bro . . cuma klo disengat <100 ekor ya paling cuma bengkak dimana mana, tinggal istirahat beberapa hari ya sudah selesai. Nah cuma memang ada beberapa orang ya punya sensitifitas berlebihan sma racun lebah, disengat satu ekor aja bisa istirahat 3 hari atao lebih, sesak nafas, pusing, mual, dan sebagainya. pada orang seperti itu saya sangat menyarankan untuk tidak beternak lebah, beli aja produk lebah dari sumber terpecaya :slight_smile: (sekalipun susah juga cari yang terpercaya :stuck_out_tongue: )
Maka dari itu saya sangat menyarankan setiap orang yang mau mulai ternak, lebih baik mulai sedikit aja, sambil liat apakah dirinya punya alargi ato engga.

Ini w sendiri bingung juga jawabnya, tergantung setiap pribadi dalam menanggapinya.
Susah sendiri kan bukan berarti tidak mungkin, semuanya mungkin aja, tapi ya memang lebih susah dari pada orang barat. Mungkin saya kasih contoh begini, bisa ga kurma ditanam di Indonesia? bisa sih bisa, tapi ga sebagus di tempat aslinya. Bisa ga almond ditanam di Indo? bisa, tapi ga sebagus tempat aslinya. Nah ini tidak terlepas dari beragam faktor di lingkungan setempat.
Saya pribadi “berharap” klo lebah itu bisa kaya tanaman karet (Havea), yang di Indonesia (tempat introduce) tapi lebih bagus dari pada di tempat asalnya (brasil), semoga ga cuma harapan ato mimpi ya :slight_smile:
Mari kita optimis seperti agan2 berikut:
@Ade @Candra

Ayo ditanya terus, makin tanya makin bagus . . saya lagi mau tulis buku panduan singkat . . jd klo makin ditanya, makin tau apa yg dibutuhin oleh pembaca :slight_smile:

1 Like

wah thanks for the fast response.

oh… jadi kalo jagung disemprot pestisida pollennya jadi beracun?
kira2 buat 1 koloni butuh brp luas kebun jagung/karet? kalo sawit bisa ga?
madunya bisa tahan brp lama sih kalo yg natural (tanpa diproses)? viscosity ngaruh ga?
kalo madunya terlalu lama, ga di panen2 bisa rusak ga? (didalam sarang)
harga bibitnya brpan sih? bentuknya kaya gini? https://www.youtube.com/watch?v=hvORxmvJVUQ
ternaknya ko michang di daerah mana? pengen kunjungan neh klo boleh. hehe

1 Like

Pas lagi kosong aja :slight_smile:

Kasarnya iya, bahkan jagung yang anda makan juga sebenrnya “beracun”, cuma emang kita mesti liat pengertiannya gmn dlu sih. Klo di pertanian ada macem2 jenis pestisida, nah biasanya digolongin atr sistemik & non sistemik
sistemik itu sekali digunakan, cairannya menjalar ke seluruh bagian tanaman, dan biasanya rada tahan lama pestidanya
klo yg non sistemik, itu yang di semprot ke tanamannya ketika diperlukan, pestisida tipe ini mungkin ga tahan lama kaya yg sistemik, tapi jauh beracun bahkan kambing aja bisa mati klo makan rumput yg disemprot model gini. cuma emang yg jenis ini ada timenya, biasanya orang barat semprot habis2an bbrp hari sebelum lebahnya dateng, stlh lebah dateng ga disemprot, tapi klo bro mau kontinue yg mau ga mau mesti grow organik sih :stuck_out_tongue:

Klo buat 1 ga ada batasannya sih, prinsipnya: “lebih luas lebih bagus, lebih beragam lebih bagus”. Klo untuk kelapa sawit (palm oil), mungkin hanya pollen sih yang dihasilin, nektar tetep kalah sama karet. Perkebunan yang paling harus dilihat itu penggunaan pestisida sih, setidaknya radius 1km dr kotak lebah

Viscosity ngaruh, tropis umumnya produksi yg encer klo ga encer perlu dipertanyakan itu . . nah biasanya untuk teken si viscosity, kita gunain mesin dehumid, ditinggal seminggu beres deh.
Madunya sih oke-oke aja klo di dalam sarang, justru itu yang lebih baik. asal si lebah ga lagi paceklik aja, ntar diabisin tu cadangan gudangnya :stuck_out_tongue:

Itu yang u liat, namanya nucs bukan full colony,
dalam dunia lebah itu ada 3 jenis paket:

  1. Bees Packages:
    Isinya ribuan lebah sma ratunya, plus kaleng gula doang, ga ada frame sma sekali, di timbang dengan berat tertentu kaya 3 pound gt (tanpa kaleng gula). Selama w belajar dan masuk ke bidang ini, jenis ini ga pernah dipake di indo. Biasanya cm org2 yg pengalaman ato yg suka buat eksperimen ato riset yang suka, krn secara berat lebih ga bisa dimaenin sma si peternaknya :stuck_out_tongue:

  2. Nucs:
    Yang ente tunjukan didalam video flow, isinnya macem2 kaya 4+1 ato 5+1 (angka depan itu jumlah frame / sisir, angka belakang itu feeder frame). Ini intinya u beli koloni lebah kecil, nanti u gedein sendiri, kaya beli anakan sapi, trus u gedeein kurang lebihnya begitu. Terbaik buat pemula buat belajar, dan berkembang bersama si koloni lebah. Dlu w waktu masuk ke lebah, makenya ini jg, di Indo umumnya yang dijual yg model beginian. Jeleknya jenis yang ini suka dimaenin sama peternak, misalnya kekuatannya cm 1-2 frame, eh dikasih tambahan 3 frame ksong, trus si lebahnya pst bkl ngegrombol di atas jd keliatan penuh. buat pemula saya sarankan terima nasib aja, ya itung2 amal ibadah ke si peternak :slight_smile:
    Ini harga rata-rata 1an sih . .
    Dijual kaya model full colony lengkap dengan kotaknya gedenya, tapi isinya cm 5 batang kayu ato frame :slight_smile:

  3. Full Colony:
    Ini isinya koloni 1 yang udah full berkembang gitu, di indo kecuali lu udah kenal deket sma peternaknya dan udah pengalaman, kayaknya cuma dapet “labelnya” doang HEHEHEHEEH (ane ngomong topik indonesia ya)
    biasanya secara kekuatan, 3-4x dari nucs yang beredar di pasaran terdekat :stuck_out_tongue:
    Nah buat pemula jangan ngarep deh bli dapet ini, tapi ngarep lah supaya bisa bikin nucs jd begini, oke?

Heheheheh
Saya tinggalnya di daerah banten, pulau Jawa.
Mau berkunjung ato dtg sih ok2 aja, tp klo mikirnya ane peternak lebah yang kaya punya puluhan, ratusan smp ribuan koloni ya lebih baik jangan, supaya jangan menyesal ntar klo liat. Ane latar belakangnya hobbies dan scientist di bidang lebah dan integrated farming, khususnya bikin artikel buat kepeluarn akademisi, bukan di bagian peternakan massal ato produksi lebah madu besar-besaran gt.

1 Like

Note buat semua yg follow forum ini:
Sorry sebelumnya klo kayaknya jawaban w selalu aga panjang, itu krn w mikir ntar ada yg nanya serupa krn nga jelas, jd w coba jawabnya aga lengkap, supaya klo ada org lain berpikiran sejenis bs menikmati jawabnya jg. Tapi klo ada yang msh ga jelas, boleh tanya lagi ane ga bakal marah, kecuali diulang 10X :stuck_out_tongue:

Btw ini w jawab begini semuanya didasarkan sma pengalaman dan pengetahuan yang w punya di bidang lebah, dan juga beberapa kenalan w yang kebetulan, ada jg yg memang scientist besar di luar negeri maupun kepala di bidang terkait. W selalu berusaha netral ga pro ini ato apa, dan ini secara pribadi jg “ga cari makan” di bidang ini. Hanya mahasiswa yang memang belajar sedikit dan melihat bidang perlebahan di Indonesia begini di bandingkan negara lainnya, ya sedih.

Mkn banyak yang tanya kok w mau berbagi begini, dan ga dpt apa2.
Begini ceritanya, ane kuliah di bisnis pertanian alias agribisnis itu beasiswa, Thanks God!
Oleh karenanya, w rasa dengan cara berbagi seperti ini, w bisa “melunasi” hutang beasiswa tsb. Perlebahan adalah program pertanian yang besar dari presiden Soeharto, sayangnya bawahnnya tidak punya mata dan pikiran setajam pak Harto dalam melihat hal tsb . .

Saya. . hanya seorang mahasiswa yang hanya bisa berbagi selagi bisa di forum ini :slight_smile:

“Nemo vir est qui mundum non reddat meliorem”
“What man is a man who does not make the world better?”

1 Like

Makin sering deh yang nanya2 bagus jg buat saya tambah ilmu baca2 di forum :grinning:

2 Likes